Salah Kaprah Kelas Menengah

Amir Harjo
3 min readJun 17, 2024

--

Source: Unsplash

Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang karakter manusia, yaitu bahwa manusia menilai tinggi untuk skill yang mereka punyai akan tetapi merasa kurang ketika membicarakan kekayaan yang dimiliki.

Misalnya, ketika seseorang ditanya bagaimana kemampuan mereka mengendarai kendaraan, mayoritas dari mereka akan menjawab lebih baik dari rata-rata. Bahkan, survey terhadap mahasiswa di Amerika menunjukkan hasil yang mencengangkan. Sekitar 93 persen dari responden menganggap mereka lebih baik dari rata-rata sebagai pengemudi. Padahal, menurut ilmu statistik, seharusnya hanya 50 persen responden yang berada di atas rata-rata dan sisanya, 50 persen yang lain akan berada dibawah rata-rata.

Akan tetapi, ketika membicarakan kekayaan, meskipun seseorang di Amerika memiliki kekayaan di atas satu juta dollar, atau top 5 persen dari total penduduk, mereka merasa sebagai kelas menengah. Sebagai seorang yang berprofesi mengolah data, saya berasumsi bahwa kelas menengah adalah kelas yang ada di tengah-tengah distribusi kekayaan dari semua penduduk. Jadi mereka ada disekitar sebaran 50 persen.

Disinilah asumsi saya sepertinya salah. Data distribusi kekayaan yang saya tampilkan untuk mendukung argumen saya adalah data distribusi kekayaan di Amerika. Bagaimana dengan distribusi kekayaan di Indonesia. Di portal berita CNBC Indonesia, salah satu tolok ukur yang dipakai untuk mengukur distribusi kekayaan orang Indonesia adalah dengan menghitung nominal yang tersimpan dalam rekening bank. Dalam data tersebut, hanya ada 0.8 persen kelas menengah, 0.2 persen kelas atas dan sisanya adalah miskin dan miskin banget.

Sumber: CNBC Indonesia

Kalau kelas menengah bukanlah orang yang secara kekayaan berada di tengah-tengah, jadi apa definisi kelas menengah?

Ternyata, maksud dari kelas menengah adalah orang yang secara kualitas kehidupan berada di tengah-tengah. Mengutip dari portal berita asumsi.co, kelas menengah orang yang tidak sekaya pemilik modal, tetapi hidup berkecukupan.

Penelitian mengenai kelas menengah memang cukup banyak. Sayangnya, parameter yang dipakai untuk mendefiniskan kelas menengah tidak ada yang benar-benar konsisten. Karena ketidak konsistenan ini, range kelas menengah di Indonesia menjadi sangat lebar. Jumlahnya berkisar antara 30 juta sampai dengan ratusan juta.

Salah satu definisi kualitatif kelas menengah bisa dibaca di situs kumparan.com. Dalam situs tersebut, kelas menengah adalah orang yang memiliki pendapatan tetap baik perhari ataupun perbulan. Kalau pengertiannya seperti itu, bagaimana dengan para pengusaha, freelancer, artis ataupun influencer yang pendapatannya tinggi?

Lebih lanjut, disitus tersebut tertulis, orang dengan status sosial di kelas menengah cenderung tidak memiliki kehidupan berlebih seperti kelas atas. Artinya, status sosial middle class memiliki barang-barang terjangkau atau tidak terlalu mahal hingga rumah dengan fasilitas secukupnya. Meski begitu, masyarat kelas menengah juga acap kali membeli barang mewah termasuk ponsel bermerek.

Definisi di atas cukup mengawang-awang karena saling menegasikan. Definisi yang tepat mungkin yang sifatnya kuantitatif. ADB (Asian Development Bank) pernah mendefinisikan kelas menengah di Indonesia adalah orang dengan pengeluaran 2 dollar sampai dengan 20 dollar sehari. Dengan angka tersebut, persentase kelas menengah di Indonesia mencapai 46.58% atau sekitar 102 juta orang. Apakah pengeluaran itu perorang atau perkeluarga? Sayangnya dari situs yang saya kutip, tidak merinci besaran pengeluaran apakah untuk perorangan atau unit yang lain.

Organisasi lain, yaitu Global Wealth Report tahun 2015, menggunakan parameter Amerika Serikat. Kelas menengah adalah orang dengan kekayaan sebesar 50 ribu sampai dengan 500 ribu dollar Amerika. Dengan angka tersebut, persentasi kelas menengah di Indonesia hanya 4.4%.

Mana angka yang lebih akurat? Saya kira, menghitung kelas menengah itu seharusnya dengan menggunakan skala lokal. Jadi laporan bahwa kelas menengah adalah 4.4% populasi itu terlalu kecil.

Jadi apa definisi kelas menengah? Sayangnya tidak ada definisi yang tepat dan akurat. Tanpa definisi yang tepat dan akurat, maka kelas ini akan tetap menjadi topik yang enak untuk dibahas. Dan karena tidak terdefinisi jelas ini, maka kelas ini akan menjadi buih yang tidak memiliki pembela untuk kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan.

Apakah anda kelas menengah? Ini definisi saya, kalau ada punya HP dengan akses internet dan bisa membaca tulisan ini di HP anda, maka anda kelas menengah. Dan saya yakin definisi saya tidak salah.

Sumber:

[1] CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/research/20230802090004-128-459410/separuh-lebih-uang-di-bank-dikuasai-oleh-hanya-002-penduduk

[2] Asumsi: Kelas Menengah Indonesia Itu Apa, Sih?

[3] Kumparan: Pengertian Middle Class, Status Sosial yang Belakangan Ramai Dibahas di TikTok

--

--