Ternyata, Tidak Semua Lomba Sekolah Memiliki Derajat Yang Sama

Amir Harjo
3 min readDec 25, 2023
Juara! Sumber: Unsplash

Kalau kita iseng-iseng mencari di mesin pencari bagaimana agar anak berprestasi, bejibun hasil pencarian akan muncul di layar. Tidak bisa dipungkiri, orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna dan berprestasi. Kalau bisa, bibit-bibit berprestasi ini sudah kelihatan dari kecil. Tak heran, banyak sekali lomba-lomba yang sekarang ada mulai dari anak masih TK sampai kuliah. Dan lombanya tidak terpaku pada lomba yang sifatnya akademis saja. Lomba-lomba yang sifatnya seni dan olah raga juga tidak kalah banyaknya. Bahkan kalau saya lihat, lomba seni dan olah raga lebih banyak.

Saya termasuk orang tua yang mensupport anak saya untuk ikut lomba. Sejak SD, anak saya ikut lomba olahraga dan akademik. Dan setelah membantu anak saya mengikuti banyak lomba, saya jadi tahu bahwa tidak semua lomba memiliki derajat yang sama. Ada lomba-lomba yang memang memiliki niat mulia untuk meningkatkan mutu anak Indonesia, akan tetapi ada juga lomba-lomba yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Berdasarkan mutu dari lomba dan penyelenggara, maka saya menggolongkan lomba-lomba ini menjadi tiga tingkatan atau Tier. Berikut penjelasan ketiga tingkatan lomba tersebut.

Tier Satu — Prestigious

Ini adalah lomba yang sangat berkualitas dari sisi gengsi dan manfaat dari keikutsertaan lomba. Lomba ini biasanya berjenjang dan diselenggarakan oleh dinas pemerintahan dan biasanya gratis. Salah satu contohnya adalah lomba-lomba yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia. Misalnya lomba OSN (Olimpiade Sains Nasional), O2SN (Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional) ataupun Kihajar (Kita Harus Belajar).

Di lomba yang diselenggarakan oleh Kemdikbud ini, setiap sekolah di Indonesia bisa mengirimkan perwakilan siswa berprestasi dari masing-masing sekolahnya. Lombanya berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi sampai Nasional. Tentunya yang mengikuti lomba sampai tingkat Nasional adalah siswa-siswa yang bisa mengalahkan pesaingnya dari Provinsi yang sama.

Persaingan lomba ini ketat. Banyak bakat-bakat luar biasa dari daerah yang muncul dari ajang ini. Dan karena persaingan tinggi, tentu saja menang di lomba ini bernilai tinggi dan bergengsi.

Kalau memang OSN, mudah sekali untuk mendapatkan sekolah bergengsi yang lebih tinggi. Anak SMP bisa mendaftar ke sekolah SMA Negeri/Swasta Favorit. Anak SMA bisa mendaftar ke perguruan tinggi favorit. Bahkan sekarang disediakan banyak beasiswa ke Luar Negeri.

Tier Dua — Semi Prestigious to Ordinary

Lomba ini biasanya dilaksanakan oleh organisasi ataupun lembaga swasta yang lumayan terkenal. Misalnya lomba yang diselenggarakan oleh Universitas, lembaga pendidikan sekolah menengah ataupun lembaga kursus (les) pendidikan yang sudah dikenal luas.

Biasanya ada biaya untuk mengikuti lomba, walaupun tidak mahal. Dan lembaga-lembaga tersebut memang memiliki perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Kualitas lombanya berkisar biasa saja sampai cukup sulit. Salah satu lomba yang diselenggarakan oleh salah satu Universitas bahkan diikuti oleh lebih dari 60 ribu peserta dari Indonesia, memiliki tiga tahapan dan persaingan cukup ketat. Sertifikat juara satu sampai tiga untuk tingkat SMP bahkan bisa digunakan untuk melamar salah satu sekolah favorit di Jakarta.

Kalau menang lomba ini memang lumayan bikin bangga, akan tetapi manfaat sertifikatnya sepertinya belum bisa menjadi pertimbangan banyak sekolah favorit untuk masuk melalui jalur prestasi.

Tier Tiga — Predatory

Ini lomba untuk hiburan saja. Walaupun dari kualitas soal kadang ada yang sulit. Persaingannya tidak terlalu ketat. Saya bahkan curiga organisasi yang sering bikin lomba untuk mendapatkan cuan. Caranya bagaimana? Dengan membuat nama lombanya tampak mewah misalnya dengan embel-embel internasional ataupun nasional. Para peserta lomba harus merogoh kocek yang lumayan dalam untuk mengikuti lomba. Jangan khawatir, hampir semua peserta lomba akan mendapatkan “penghargaan”, setidaknya sertifikat peserta ataupun penghargaan “Honorable Mention”.

Selain melalui uang pendaftaran, ada juga lomba yang pendaftarannya gratis, akan tetapi ketika peserta mendapatkan sertifikat atau medali lomba, sejumlah uang harus dibayarkan ke lembaga penyelenggara. Ingin mendapatkan soal dan pembahasannya? Ada tambahan uang yang harus dibayarkan.

Sebagai penutup, tidak ada masalah ikut lomba yang mana. Karena in the end yang mau kita tanamkan pada anak kan semangat untuk terus belajar dan mengasah diri. Kualitas soal di Tier Tiga kadang bahkan cukup sulit sehingga bisa dijadikan sarana latihan untuk memenangkan lomba Tier Dua bahkan Tier Satu.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Amir Harjo
Amir Harjo

Written by Amir Harjo

Hi, I am Amir Harjo. I like to read. I want to consistently write about things I am curious about. If you like my writing, please claps or comment.

No responses yet

Write a response