Toko Nyonya Pang, Toko Jajanan Legendaris Tak Lekang Zaman di Muntilan
Pernah dimuat di Detik dengan judul: Nyonya Pang, Toko Jajanan Legendaris dalam Gadis Kretek
“Ternyata ada toko makanan sedang viral di Muntilan, namanya Nyonya Pang,” ujar istri saya waktu libur panjang akhir tahun ini, “jadi kita nanti akan lihat sebentar tokonya seperti apa.”
Saya setuju mengantarkan istri saya belanja di toko ini. Ternyata, toko ini akhir-akhir ini viral karena muncul dalam salah satu skena di novel Gadis Kretek, yang buku dan serialnya sedang viral setelah trending di Netflix.
Ternyata jarak toko dari rumah bapak saya tidak terlalu jauh. Tidak sampai 20 menit jika dijangkau menggunakan mobil. Sayangnya, momen libur akhir tahun ini membuat jalanan satu jalur ini menjadi cukup padat.
Toko Nyonya Pang terletak sekitar 55 meter dari lampu Bang Jo, julukan lampu lalu lintas merah hijau yang sudah menjadi salah salah satu patokan tempat di kota Muntilan dalam bahasa sehari-hari.
Toko pada pagi hari itu cukup ramai. Untungnya kami mendapatkan parkir cukup dekat dengan toko. Berbagai macam kue tradisional seperti kresikan, klepon, kolang-kaling, gethuk, pastel dan lain-lain tersedia melimpah.
Untuk urusan rasa, kami sekeluarga memberi rating bintang lima. Kue yangko yang saya coba saya kira merupakan salah satu yangko terenak yang pernah saya makan. Tekstur kuenya sangat lembut dan kami yakin jajanan ini fresh from the oven.
Ketika saya bawa kue ini ke rumah, orang tua saya yang sudah berumur 86 tahun makan dengan lahap aneka jajanan yang kami bawa. Padahal untuk urusan makanan, orang tua saya cukup pilih-pilih karena gigi yang sudah tidak lengkap lagi. Tidak banyak pilihan makanan yang bertekstur keras untuk mereka. Tapi jajanan Nyonya Pang ternyata cocok.
“Jajanan ini saya beli dari toko Nyonya Pang. Bapak apakah tahu toko ini?” tanya saya.
“Tentu saja tahu. Ini kan salah satu toko elit di Muntilan dengan harga yang cukup mahal.”
Istri saya mengaminkan. Jajanan di toko Nyonya Pang tidak bisa dibilang murah, akan tetapi masih terjangkau. Variasi jajanan dan harganya cukup beragam.
Bapak saya lalu bercerita, bahwa ibunya, yang dulu suka berjualan telur bebek di stasiun Muntilan, kadang suka membelikan kue jajanan dari toko Nyonya Pang sebagai oleh-oleh setelah bekerja. Jangan ditanya stasiun Muntilan ada di mana, karena sekarang stasiun ini sudah di bongkar.
Rupanya, bapak saya yang sejak lahir tinggal di Mungkid kabupatan Magelang sudah tahu mengenai toko ini. Toko ini sudah berdiri cukup lama. Sejak tahun 1912.
Sayangnya, saya sendiri yang sejak lahir sampai umur 18 tahun tinggal di Magelang, baru sekarang-sekarang ini tahu mengenai toko jajanan Nyonya Pang. Dan ini gara-gara novel Gadis Kretek. Toko jajanan yang saya tahu cuma Wajik Week. Yang menurut novelnya ada di seberang toko Nyonya Pang. Saya lihat, di seberang toko Nyonya Pang sudah tidak ada lagi toko Wajik Week, digantikan dengan gerai Mixue. Toko Nyonya Pang memang tak lekang dimakan zaman.
Rupanya, saya dan istri saya cukup ketagihan dengan jajanan dari toko Nyonya Pang. Oleh karena itu, sekitar jam 5 sore lebih kami kesana lagi, lumayan untuk stok cemilan malam. Toko sore itu sudah tampak sepi. Padahal toko masih buka dan lampunya masih terang benderang. Apakah toko ini sudah tidak lagi viral? Usut punya usut, ternyata aneka jajanan yang tersedia melimpah pada pagi hari tampak sudah ludes dibeli pelanggan. Hanya tersisa jajanan dalam kemasan yang tidak terlalu istimewa. Jadi pembaca sekalian, kalau kalian ingin membeli jajanan dari toko Nyonya Pang, jangan terlalu sore untuk datang.
